Stikesbethesda.ac.id–Vokal grup Zaphiel (Malaikat pelindung musisi) kembali mempersembahkan kado prestasi untuk STIKES Bethesda. Predikat sebagai juara dua berhasil digenggam Zaphiel dari ajang lomba vokal grup Theology Fair Universitas Duta Wacana (UKDW) pada 11 November 2016 di Gedung Koinonia UKDW. Ini merupakan koleksi gelar kedua sejak grup vokal ini terbentuk setahun yang lalu. Zaphiel yang dipunggawai 15 putra-putri STIKES Bethesda ini, tahun lalu bahkan sukses meraih gelar terbaik dari ajang yang sama.
Lomba kali ini aksi vokal Zaphiel mampu mengeliminasi peserta lain yang mewakili berbagai perguruan tinggi se-DIY dan lembaga gereja. Dari sekian banyak peserta, Zaphiel berhasil menempatkan posisinya bersaing ketat dengan vokal grup Sanata Dharma yang dinobatkan sebagai juara pertama. Melalui diskusi sejenak di belakang panggung, tim juri pada akhirnya memutuskan Zaphiel keluar sebagai runner up. Namun sebagai catatan penting, perolehan nilai Zaphiel dan vokal grup Sanata Dharma hanya terpaut tipis.
Dibalut kostum adat Dayak dengan nuansa merah kuning, penampilan Zaphiel saat melantunkan lagu wajib Indonesia Raya mampu memikat perhatian penonton yang memenuhi Gedung Koinonia. Penonton dan juri makin dibuat tertegun ketika menyaksikan Zaphiel mengkreasi lagu daerah Dayak “Leleng” sebagai lagu pilihan. Paduan vokal personal Zaphiel lewat kreasi tangga nada yang dinyayikan, membuat lagu Leleng terdengar nan merdu di telinga. Tak heran apabila juri kemudian harus terlibat diskusi untuk menentukan siapa yang terbaik antara Zaphiel dan Sanata Dharma.
Ucap syukur kepada Tuhan dan riuh kegembiraan sebagai ekspresi atas prestasi yang diraih, diperlihatkan seluruh personal Zaphiel saat dinobatkan sebagai juara dua. Meskipun belum beruntung menjadi yang terbaik, namun gelar kali ini terasa sangat bermakna untuk seluruh personal Zaphiel. Yaa.. lomba kali ini telah membuktikan bahwa Zaphiel mampu mandiri dalam mengemas penampilannya termasuk dalam mengkreasi lagu. Pantas diapresiasi karena selama proses latihan maupun saat lomba, Zaphiel tampil tanpa didampingi pelatih. Sesuatu yang tidak berlebihan apabila salah satu personal Zaphiel, Grace Hardiana Kaswydek menuturkan, prestasi ini merupakan buah kekompakkan dan kerja keras semua anggota Zaphiel. “Di ajang yang sama, tahun lalu Zaphiel tampil dengan didampingi pelatih. Tapi tahun ini, kami berlatih mandiri tidak didampingi pelatih. Kreasi lagu yang kami tampilkan merupakan murni karya Zaphiel. Tentu kami bangga dan bersyukur atas prestasi yang kami raih,” jelas Grace.
Mewakili seluruh personal Zaphiel, Grace juga mengucapkan terima kasih atas support dan apresiasi yang diberikan STIKES Bethesda terhadap keberadaan Zaphiel. Support dari kampus tidak hanya diberikan saat Zaphiel akan mengikuti lomba. Di berbagai kesempatan, STIKES Bethesda selalu berusaha memberi penghargaan atas keberadaaan Zaphiel. “Zaphiel memang baru dua kali mengikuti lomba. Tapi Zaphiel kerap tampil di berbagai acara internal kampus. Kami sering diberi kesempatan tampil untuk mengisi kegiatan kampus. Bagi kami, ini merupakan salah satu penghargaan yang diberikan kampus terhadap Zaphiel,” imbuhnya.