Stikesbethesda.ac.id.— Bertempat di Malioboro Ballroom Hotel Saphir, Kamis 24 Januari 2019, STIKES Bethesda Yakkum menyelenggarakan pelantikan bagi 58 ners angkatan VII. Inilah ners generasi terbaru STIKES Bethesda yang siap mendedikasikan diri sebagai tenaga profesional di bidang kesehatan. Angkat sumpah ners ini turut dihadiri sejumlah tamu undangan dari dinas dan lembaga terkait, pendeta, tokoh rohaniawan, instansi pengirim dan segenap orangtua wali mahasiswa.
Setelah penyerahan ijazah oleh sidang senat acara pelantikan dilanjutkan dengan pengambilan sumpah. Dipandu wakil ketua bidang organisasi PPNI DIY, Maryadi, SKM, MMR., dan didampingi tokoh rohaniawan, ners tersumpah menyatakan sumpahnya mengemban tanggung jawab dan menjaga martabat profesi.
Predikat ners lulusan terbaik kali ini diraih oleh Lades, S. Kep. Ns., dengan IPK 3,83. Lulusan terbaik kedua diraih Petrus Sugiarto, S. Kep. Ns., dengan IPK 3,78. Tiga ners lainnya, Charolina Melinda S. Kep. Ns., Chery K Sambonu, S. Kep. Ns., dan Sry Efy Yerusa, S. Kep. Ns., meraih predikat terbaik ketiga dengan IPK 3,76. Para ners terlantik sebagian besar dipastikan segera akan berkecimpung di dunia kerja. Mereka akan mengemban marwah sumpah ners dalam mengabdikan diri bagi bangsa dan negara. Data akademik menyebutkan bahwa 87 persen ners terlantik telah mendapatkan pekerjaan. Mereka terserap sebagai tenaga profesional di instansi dan rumah sakit besar yang tersebar di beberapa kota.
Satu catatan yang patut diapresiasi bahwa ners terlantik berasal dari berbagai wilayah di Indonesia. Selain dari beberapa kota di Jawa, diantara ners tersumpah ada yang berasal dari Bali, Kalimantan, Maluku hingga Papua. Catatan ini menggarisbawahi bahwa pendidikan yang diselenggarakan STIKES Bethesda telah turut membangun sumber daya manusia di daerah. STIKES Bethesda turut berkontribusi dalam pemerataan pembangunan sumber daya manusia, khususnya bidang kesehatan. “Saya lihat hari ini ners tersumpah berasal dari banyak wilayah. Tadi saya lihat ada juga yang berasal dari Maluku, saya juga pernah datang ke sana. Saya senang ada pembangunan SDM di daerah,” terang Direktur Akademik Yakkum, Firman Nefos Deali, M. Kes..
Sebagai profesional muda, kehadiran para ners ini diyakini masih sangat dibutuhkan masyarakat dan negara. Mengutip sambutan Kabid SDM Dinas Kesehatan DIY, Dra. Hardijah Dhuliani, M.Kes., bahwa profesi kesehatan khususnya bidang keperawatan masih menempati posisi strategis. Tahun lalu negara banyak membutuhkan tenaga kesehatan melalui lowongan PNS. Rumah sakit swasta juga banyak membutuhkan perawat profesional.(bas)