Stikesbethesda.ac.id– Acara pembukaan Pengenalan Program Studi (PPS) bagi mahasiswa baru STIKES Bethesda yang dilaksanakan Rabu 29 Agustus 2019, menghadirkan seniman kondang Yogyakarta drs. Susilo Nugroho atau yang lebih akrab dengan sapaan “Den Baguse Ngarso”. Di hadapan ratusan mahasiswa baru yang memenuhi ruang Jean Watson, Den Baguse Ngarso tampil menghibur sebagai penyambung lidah dalam mengenalkan kearifan lokal.
Mengenakan pakaian khas adat Jawa, hampir dua jam Den Baguse Ngarso menyuguhkan lawakan yang kerap mengundag gelak tawa semua insan. Tampil kocak lewat tutur kata maupun mimik wajah, Den Baguse Ngarso mengenalkan kearifan lokal kepada mahasiswa baru. Seniman yang wajahnya kerap menghiasi layar kaca ini, sepertinya paham betul bagaimana meramu lawakannya agar nilai kearifan lokal masyarakat Yogyakarta mudah dicerna dan dimengerti. Guyon maton yang ia ramu selalu syarat dengan petuah budaya Jawa khususnya masyarakat Yogyakarta yang mengandung nilai-nilai kearifan.
Dalam salah satu pesan yang tersirat dari lawakannya, Den Baguse Ngarso mengingatkan bahwa masyarakat Yogyakarta selalu bersikap welcome terhadap semua pendatang tanpa memandang asal atau budaya seseorang. Karenanya tidak perlu ada keraguan atau ketakutan bagi pendatang untuk belajar dan tinggal di Yogyakarta.
Sementara itu dikatakan Wakil Ketua III Bidang Kemahasiswaan, Priyani Haryanti, S. Kep, Ns. M.Kep., pengenalan tentang kearifan lokal kepada mahasiswa baru, setiap tahunnya telah menjadi bagian dari agenda PPS STIKES Bethesda. Pengenalan kearifan lokal ini penting mengingat mahasiswa STIKES Bethesda datang dari berbagai daerah, hampir dari seluruh Indonesia. Dari sekian banyak mahasiswa tersebut, munculah keberagaman yang didasari oleh budaya dan sosio kultural dari daerah asal mahasiswa. Dengan budaya dan sosio kultural masing-masing, mahasiswa dari luar daerah ini mau tidak mau akan beriteraksi dengan budaya mayarakat setempat selama belajar dan tinggal di Yogyakarta. Karena itu pengenalan kearifan lokal sangat penting agar mahasiswa khususnya dari luar daerah lebih mudah dalam beradapatasi dan berinteraksi dengan masyarakat setempat. Muaranya adalah untuk menciptakan keseimbangan dan kenyamanan bagi mahasiswa dan masyarakat dalam bersosialisasi dan berinteraksi. (bas)