Stikesbethesda.ac.id— Gerakkan melindungi masyarakat dari paparan covid-19, secara berkelanjutan dilaksanakan STIKES Bethesda di berbagai lapisan masyarakat. Bukan hanya menyasar masyarakat di perkotaan, gerakkan yang diinisiasi STIKES Bethesda juga menyentuh masyarakat di pelosok desa.
Salah satu contoh di penghujung tahun 2020 tepatnya pada tanggal 16-22 Desember, STIKES Bethesda menginisiasi gerakkan pencegahan covid-19 di dusun Gambiran, Desa Sambi Pitu, Kecamatan Patuk Gunungkidul. Gerakkan pengabdian masyarakat ini menyasar kepada kelompok tani dan pengolah coklat yang tergabung dalam UMKM coklat Gunkid (Gunungkidul).
Selama pengabdian dilaksanakan beberapa dosen dan mahasiswa mendampingi kelompok UMKM coklat gunkid agar paham dan sadar untuk menerapkan protokol kesehatan (prokes) covid-19. Materi pendampingan yang diberikan mulai dari tahap awal yaitu pemahaman tentang kegunaan alat kesehatan seperti thermogun, masker, dan manfaat cuci tangan. Dilaksanakan juga demonstrasi penerapan prokes covid-19, mulai dari cuci tangan, penggunaan masker dan thermogun. Selain memberikan pendampingan, STIKES Bethesda juga memberikan beberapa bantuan berupa thermogun, masker, alat cuci tangan, dan timbangan digital.
Orientasi yang dibangun dari kegiatan ini tidak sekedar bertujuan melindungi petani dan pengolah coklat dari paparan covid-19. Tujuan lebih besar, STIKES Bethesda berkeinginan bisa membantu pelaku UMKM coklat gunkid bangkit dari keterpurukan ekonomi. Akibat covid-19 produksi UMKM coklat gunkid di dusun Gambiran sempat mengalami surut. Bahkan produksinya sempat terhenti pasca beberapa bulan covid-19 masuk ke Indonesia.
“Produksi UMKM coklat gunkid di Gambiran memang sempat surut. Bahkan, produksinya sempat terhenti akibat dampak covid-19. Sekarang ini mereka (petani dan pengolah coklat) sedang berusaha bangkit. Kami berkeinginan dan sangat berharap, apa yang kami lakukan di Gambiran bisa membantu UMKM coklat gunkid bangkit dari keterpurukan akibat covid-19,” jelas dosen STIKES Bethesda, Enik Listyaningsih, SKM., MPH.
Coklat gunkid, dikatakan Enik Listaynaningsih, merupakan salah satu produk menjanjikan dan punya peluang besar untuk dikembangkan. Produk ini juga sudah banyak dikenal oleh masyarakat luas. Tidak heran kalau kemudian banyak warga yang menggantungkan hidupnya sebagai anggota atau pelaku UMKM coklat gunkid. “Coklat gunkid ini sudah cukup terkenal. Produknya juga berkualitas, pemasarannya banyak melalui online. Banyak dikirim ke luar daerah. Sangat tidak diinginkan tentunya produksi coklat gunkid surut atau bahkan terhenti. Melalui pengabdian masyarakat ini, kami berusaha membantu pelaku UMKM agar bisa tetap bekerja dengan aman dan produknya juga aman dari covid-19,” terangnya. (bas)