Stikesbethesda.ac.id– Berperan aktif memerangi COVID-19 terus diaksanakan STIKES Bethesda Yakkum dalam berbagai kegiatan pengabdian masyarakat. Pada 10 September 2021, STIKES Bethesda kembali melaksanakan pengabdian masyarakat dengan menurunkan relawan untuk vaksinasi COVID-19 di tiga tempat. Vaksinasi tersebut dilaksanakan secara maraton di Lapangan Terbang Gading Playen Gunungkidul, Lapangan Gelora Klaten, dan Lapangan Ngangkruk Gondang Klaten.
Vaksinasi kepada masyarakat dari kalangan difabel dan lansia ini, diselenggarakan atas kerjasama TNI AU, STIKES Bethesda Yakkum, YEU, PRY, dan CBM. STIKES Bethesda turut berperan aktif dengan menurunkan relawan vaksin terdiri 28 mahasiswa, satu dosen dan satu tenaga pendidikan. Selama vaksinasi dilaksanakan para relawan STIKES Bethesda menjalankan tugas sebagai vaksinator, screening, maupun pendamping lansia dan difabel. Relawan STIKES Bethesda melaksanakan tugasnya bekerjasama dengan anggota TNI AU dan relawan lain dari YEU, PRY, CBM. Vaksinasi di tiga lokasi ini diikuti sekitar seribu peserta vaksin dari kalangan difabel, lansia, dan pendampingya yang sudah terdaftar di registrasi.
Berperan aktif turut menyukseskan program vaksinasi, bagi STIKES Bethesda merupakan kepuasan dan kebanggaan sebagai wujud kepedulian terhadap sesama. STIKES Bethesda juga bangga kepada mahasiswa yang sudah menunjukkan jiwa semangat menjadi relawan vaksin. Menurut Wakil Ketua Bidang Kemahasiswaan Nimsi Melati, S. Kep., Ns., MAN, mahasiswa STIKES Bethesda menjadi relawan bukan karena paksaan tapi murni didasari jiwa kepedulian mereka terhadap sesama.
“Mahasiswa yang menjadi relawan tidak kami tunjuk, tetapi mereka mendaftarkan diri secara sukarela karena ingin melayani sesama” jelas Nimsi Melati yang turut mendampingi sebagai relawan vaksin.
Apa yang disampaikan Nimsi Melati diamini oleh Putri Ayu salah satu mahasiswa yang turut menjadi sukarelawan vaksin. Ia mengaku senang dengan adanya program ini, dan berharap mendapat kesempatan untuk bisa berpartisipasi kembali dalam program yang sama. “Seru banget, walaupun terasa capek extra work tapi senang bisa membantu melayani masyarakat. Amazing day, pengalaman yang luar biasa. Semoga ada kesempatan berpartisipasi di vaksinasi diberikutnya,” kata Putri Ayu salah satu mahasiswa STIKES Bethesda yang menjadi relawan vaksin dengan penuh semangat.
Kegiatan vaksinasi ini sedikit banyak cukup menguras fisik dan konsentrasii penyelenggara yang terlibat dalam kegiatan di lapangan termasuk relawan STIKES Bethesda. Pasalnya, selain dilaksanakan secara maraton dalam sehari, penyelenggara vaksinasi juga harus mobile dengan jarak yang jauh.
Dalam pelaksanaanya, vaksinasi kepada kelompok rentan terutama difabel dan lansia juga membutuhkan persiapan khusus. Pihak penyelenggara harus menyediakan akomodasi dan fasilitas yang sesuai guna memastikan keterjangkauan dan aksesibilitas vaksin untuk dapat diterima oleh lansia, difabel dan pendampingnya. Akomodasi dan fasilitas yang disediakan diantaranya juru bahasa isyarat dan fasilitas transportasi untuk menjemput dan mengantar difabel dan lansia ke tempat vaksin.
Metode “Drive Through” juga diterapkan sebagai upaya untuk mempermudah proses vaksinasi. Peserta vaksinasi difabel dan lansia tidak perlu turun dari kendaraan, sehingga meminimalisir kontak dengan banyak orang. Peserta vaksinasi melewati lima pos yaitu pos registrasi ulang dan pengumpulan dokumen, pos screening, pos vaksinasi, pos observasi, dan pos lapor pasca observasi. Alur vaksinasi telah diintegrasikan dengan prosedur yang mempermudah pemberian vaksin. Contohnya, petugas medis akan menghampiri kendaraan peserta vaksinasi baik itu motor, mobil, atau bus. Metode “door-to-door” juga disiapkan sebagai metode alternatif jika ada difabel dan lansia yang kesulitan untuk menuju ke tempat vaksinasi.(bas)