Stikesbethesda.ac.id–Pengalaman mengesankan diperoleh dosen Stikes Bethesda, Resta Betaliani Wirata yang tengah menempuh sekolah lanjutan S2 di ST. Paul University Manila, Philipina. Duta Besar Indonesia di Philipina, Johny J Lumintang memberi kepercayaan kepada Resta menjadi penerima tamu undangan di malam perayaan Hari Kemerdekaan RI ke-71, yang dilaksanakan pada tanggal 23 Agustus di KBRI Manila.

Mengenakan pakaian adat Bali, ia tampil percaya diri menyambut kedatangan satu persatu duta besar yang hadir di acara tersebut. Sebagai pribadi dengan kapasitas intelektual yang memadai, keberadaan Resta malam itu mampu memberi warna tersendiri. Ia tidak jarang terlibat interaksi dengan beberapa tamu undangan. Dosen yang faseh menggunakan bahasa Inggris ini, terlihat cakap berdialog dengan duta besar dari berbagai negara. Layaknya duta wisata, dengan penuh percaya diri ia menjawab setiap pertanyaan yang mengalir dari percakapan dengan beberapa duta besar. Apresiasi pun diberikan oleh beberapa duta besar yang tidak sedikit dari mereka menyempatkan diri foto bersama Resta.
Kebanyakan dari tamu undangan yang terlibat komunikasi dengan Resta mengutarakan ketertarikannya terhadap budaya Indonesia terlebih Bali. Bisa dimaklumi karena attitude penerima tamu pada acara tersebut nuansanya dipenuhi tema budaya Bali dan Jakarta. Sementara untuk penari, penyanyi, dan pemain musik semuanya mendatangkan orang Indonesia.
“Pengalaman mengesankan punya kesempatan berinteraksi dan komunikasi dengan duta besar dari berbagai negara. Kadang ditanya tentang Indonesia secara umum. Terlebih soal budaya Bali, beberapa tamu undangan sangat antusias untuk mengetahuinya,” jelas Resta.
Sebagai seorang dosen, lalu makna apa yang sesungguhnya melekat di benak Resta pada malam perayaan itu. Ia mengaku bangga eksistensi Indonesia di luar negeri mendapat pengakuan dan penghormatan dari negara lain. Setidaknya hal ini tercermin dari antusiasme tamu undangan saat menghadiri malam perayaan Kemerdekaan. Namun penghormatan itu, menurutnya juga melukiskan akan betapa besar tanggung jawab seluruh warga negara dalam menjaga martabat bangsa Indonesia di mata dunia.
“Penghormatan yang diberikan negara lain, sesungguhnya memberikan tangung jawab besar kepada bangsa Indonesia. Kita harus bisa membuktikan kepada dunia bahwa, martabat bangsa Indonesia memang pantas dihormati. Tentu bukan lagi melalui pertumpahan darah seperti masa perjuangan, melainkan dengan kerja keras dan karya yang kita hasilkan,” pungkasnya. (bas)