Stikesbethesda.ac.di–Sebagai sarana pembekalan sebelum menempuh perkuliahan, STIKES Bethesda Yakkum melaksanakan Pengenalan Program Studi (PPS) kepada mahasiswa baru. Kegiatan wajib ini dilaksanakan selama tiga hari mulai 31 Agustus-2 September 2016, dan diikuti seluruh mahasiswa baru baik dari program pendidikan D3 maupun S1.
PPS merupakan satu tahapan penting bagi mahasiswa baru dalam mempersiapkan diri mengenal dan beradaptasi dengan lingkungan kampus. Pengenalan terhadap lingkungan kampus tentu tidak sebatas makna harfiah tentang sistem perkuliahan, fasilitas kampus atau profil setiap dosen. Lebih dari itu melalui kegiatan PPS ini, STIKES Bethesda bermaksud menanamkan pemahaman yang utuh mengenai etika, karakter, mental dan moral yang harus dimiliki setiap mahasiswa sebagai anggota civitas akademika.
“Etika, karakter, mental dan moral menjadi komponen yang sangat signifikan dalam membangun kepribadian mahasiswa. Setiap mahasiswa yang kelak bakal menjadi calon perawat tidak hanya dituntut cerdas dalam melaksanakan tugas. Lebih dari itu mereka juga harus dididik agar memiliki kepedulian, kejujuran, etika dan rasa tanggung jawab dalam menjaga harkat dan martabat terhadap tugas dan fungsi profesinya,” Jelas Wakil Ketua III Bidang Kemahasiswaan STIKES Bethesda, Priyani Hariyati, S. Kep, Ns. M.Kep.
Meskipun pembangunan karakter, mental, etika dan moral menjadi materi yang sangat pokok, namun bukan berarti PPS harus dibubuhi dengan kegiatan yang mengarah pada perpeloncoan. Sebagaimana surat edaran Kemenristek Dikti yang melarang adanya perpeloncoan, selama ini STIKES Bethesda melaksanakan PPS dengan metode yang lebih santun dan relevan. Salah satu contoh setiap kegiatan yang terangkai dalam PPS, banyak dikaitkan dengan pemahaman spiritual atau nilai nilai keagamaan dan budaya. Membangun karakter dan mental seseorang tidak harus dengan tindakan yang mengarah pada kekerasan dan buly. Selain tidak efektif, perpeloncoan juga dipandang tidak relevan dengan sasaran yang ingin dicapai.
“Dari PPS ini, salah satu tujuan kami ingin membangun sebuah ikatan yang mencerminkan nilai kekeluargaan dan kebersamaan, baik seluruh mahasiswa, dosen, dan karyawan. Perpeloncoan sama sekali tidak relevan dengan nilai-nilai yang ingin kita bangun. Pembangunan karakter dan mental, penyampaiannya selalu kami lakukan dengan metode yang lebih arif dan santun. Metode seperti ini kami nilai lebih mudah dimaknai oleh setiap pribadi mahasiswa,” jelas Priyani.
Dari kegiatan yang terangkai dalam PPS, ada beberapa tujuan yang ingin dicapai. Diantaranya mendidik mahasiswa baru memahami tujuan pembelajaran, memahami etika pergaulan dan kesehatan reproduksi, memahami lingkungan akademik dan dan budaya sekitar, dan menyadari apa yang menjadi tujuan hidupnya. (bas)