Stikesbethesda.ac.id—Perayaan memperingati kelahiran Yesus Kristus atau Natal diselenggarakan STIKES Bethesda Yakkum pada tanggal 27 Januari 2017 di Gedung Purna Budaya UGM. Peringatan Natal ini diikuti segenap anggota civitas akademika dan dihadiri beberapa tamu undangan.
Lambungan kidung pujian yang dinyanyikan dengan penuh khidmat oleh segenap insan yang hadir, mengawali jalannya acara Natal. Puji-pujian lewat kidung mengalir melukiskan ucapan syukur atas karya Allah melalui putra-Nya Yesus Kristus. Perayaan Natal dimeriahkan pula dengan beberapa hiburan yang melukiskan kebhinekaan. Diantaranya tari Bali, tari Dayak, keroncong, band yang disajikan oleh beberapa mahasiswa STIKES Bethesda.
Mengusung tema “Dalam kesederhanaan kedatangan Kristus membawa STIKES Bethesda tumbuh dan berkarya bagi bangsa”, makna Natal diharapkan selalu diilhami anggota keluarga STIKES Bethesda. Pesan Natal yang disampaikan Pdt.Em. Dwi Nugroho M melalui ayat Fillipi 2:1-11, mengingatkan kembali kepada kaum kristiani untuk rela merendahkan hati dan mengedapankan kasih kepada sesama. Sebagai Mesias, Yesus tidak dilahirkan ditempat yang mewah. Ia justru terlahir di tempat yang tidak layak, di sebuah kandang domba. Proses kehadiran Yesus di dunia menyiratkan pesan tentang nilai-nilai kesederhanaan, rendah hati, dan kasih. Didasari nilai-nilai tersebut Yesus telah melakukan karya-karya besar yang menuntun manusia pada jalan kebenaran.
Di sela-sela acara, Ketua STIKES Bethesda Niken WN Palupi, S. Kp, M.Kes menuturkan bahwa makna Natal tentang kesederhanaan merupakan salah satu ruh di tubuh institusi. Seperti yang diajarkan Yesus, konsep kesederhanaan menjadi pegangan teguh setiap anggota keluarga STIKES Bethesda dalam mendedikasikan diri kepada bangsa. Menurutnya, kesederhanaan tidak akan membawa STIKES Bethesda terjebak dalam kondisi ketertinggalan menghadapi era globalisasi. “Harus dimengerti kesederhanaan yang dimaksud bukan menyasar pada pola pikir ataupun metode dalam mencapai tujuan. Tapi kesederhanaan di sini cenderung mengarah kepada perilaku yang akan menuntun individu memegang teguh budaya kesantunan dalam menjalankan tugas dan fungsinya. Konsep kesederhanaan itu justru mampu jadi penopang bagi STIKES Bethesda dalam meningkatkan karyanya demi bangsa dan negara,” terang Niken. (bas)