Stikesbethesda.ac.id—Duka warga Lombok Nusa Tenggara Barat (NTB) akibat gempa 7,0 SR pada 5 Agustus 2018 mengundang keprihatinan kita semua. Kepedihan saudara-saudara di NTB turut dirasakan keluarga STIKES Bethesda. Sebagai institusi yang mengaliri nadinya dengan jiwa kepedulian dan penuh kasih, STIKES Bethesda merasa sangat prihatin atas bencana yang menimpa warga NTB.
Guna membantu meringankan masalah kemanusiaan di Lombok, pada tanggal 8 Agusutus 2018 STIKES Bethesda menugaskan dua dosen sebagai relawan bagi korban gempa. Hampir seminggu Ketua LPPM STIKES Bethesda, Isnanto, S. Kep., Ns., MAN, dan salah satu dosen Erik Adik Putra Bambang, S Kep, MSN., membantu dan mendampingi korban gempa di beberapa posko pengungsian. Dalam melaksanakan tugas kemanusiaan di Lombok, kedua relawan STIKES Bethesda ini bergabung dengan relawan dari YAKKUM (yayasan yang menaungi STIKES Bethesda—red) dan relawan lain baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Mereka bahu membahu membantu meringankan kepedihan yang tengah dirasakan korban gempa.
Pertama menginjakkan kaki di Lombok, wajah kota yang muram langsung menyapa kedatangan relawan STIKES Bethesda dan YAKKUM. Banyak bangunan warga rusak atau bahkan hancur akibat digoncang gempa. Kerusakan sangat parah terjadi di Kecamatan Tanjung, salah satu lokasi yang dikunjungi relawan STIKES Bethesda dan YAKKUM. Hampir semua rumah warga hancur nyaris rata dengan tanah. Rona kesedihan makin tampak dari wajah para korban di posko pengungsian. Diantara mereka banyak yang kehilangan tempat tinggal, bahkan kehilangan sanak saudara yang meninggal akibat gempa. Kondisi yang memprihatinkan dan serba darurat dialami warga di posko pengungsian. Datangnya bantuan logistik sangat diharapkan para korban untuk bertahan hidup di posko pengungsian.
Kedatangan relawan STIKES Bethesda dan YAKKUM telah turut meringankan penderitaan sebagian korban gempa. Bantuan logistik untuk kebutuhan yang bersifat emergency seperti makanan, obat-obatan, dan perlengkapan tidur diberikan relawan STIKES Bethesda dan YAKKUM kepada para korban. Aksi kemanusiaan ini diberikan kepada korban di delapan posko pengungsian yang ada di Kecamatan Tanjung dan Kayangan. Selain memberikan bantuan logistik, relawan STIKES Bethesda dan YAKKUM juga membantu melakukan aksi pengobatan kepada beberapa korban luka dan ibu hamil. Pendampingan untuk memulihkan korban dari rasa trauma juga dilakukan melalui beberapa kegiatan yang dikemas dalam bentuk permainan. Dari kegiatan ini diharapkan bisa membantu memulihkan keyakinan dan harapan para korban untuk bangkit dari keterpurukan.
Gempa memang tidak sekedar meluluhlantahkan bangunan, namun juga telah menghadirkan trauma bagi para korban. Trauma itu terus menghantui korban seiring terjadinya beberapa kali gempa susulan di bumi Lombok. Dasyatnya gempa susulan juga dirasakan relawan STIKES Bethesda selama mendampingi para korban. Namun situasi mencekam akibat seringnya terjadi gempa susulan justru memompa semangat mereka untuk membantu saudara-saudara di Lombok.
Menurut Isnanto, perannya sebagai relawan merupakan representasi keprihatinan keluarga STIKES Bethesda atas penderitaan saudara-saudara di Lombok. Bantuan yang diberikan merupakan satu wujud empati STIKES Bethesda dalam membantu mengatasi masalah kemanusiaan di Lombok. “Aksi sosial ini sudah seharusnya kami lakukan sebagai wujud dari rasa kepedulian dan kasih kepada sesama. Kami dari STIKES Bethesda berupaya agar kami bisa ikut meringankan penderitaan sebagian korban gempa. Tentu karena berbagai keterbatasan, aksi kami tidak bisa menyentuh semua wilayah di Lombok, tapi kami semua berdoa saudara-saudara kita di Lombok bisa segera bangkit dari keterpurukannya,” jelas Isnanto.