Stikesbethesda.ac.id– Program kegiatan kemahasiswaan berorientasi pada peningkatan kualitas hidup masyarakat, menyasar warga RW 13 dan 15 kampung Cokrodirjan Kelurahan Suratmajan Kota Yogyakarta. Program ini digagas dan dilaksanakan tim Program Peningkatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK Ormawa) STIKES Bethesda Yakkum untuk mendorong peningkatan derajat hidup masyarakat setempat.
Dilaksanakan mulai Juni hingga November 2022, program kegiatan yang direalisasikan meliputi beberapa bidang yang berkaitan langsung dengan kepentingan kehidupan warga setempat. Ada program pemberdayaan di bidang kesehatan, kebersihan lingkungan, ekonomi, hingga pada pemberdayaan penanganan bencana. Program-program tersebut dilaksanakan PPK Ormawa STIKES Bethesda bekerjasama dengan kader kesehatan, puskesmas, Yakkum Emergency Unit (YEU) dan tokoh masyarakat. Program ini juga didukung dana hibah Kemendikbud Dikti sebagai bentuk apresiasi terhadap program gagasan PPK Ormawa STIKES Bethesda.
Untuk pemberdayaan bidang kesehatan, PPK Ormawa telah memberikan pelatihan mengenai bagaimana memahami dan mewaspadai bahaya penyakit tidak menular. Warga juga diajarkan cara mengecek kolesterol, asam urat, gula darah dengan menggunakan alat kesehatan bantuan dari PPK Ormawa. Dengan pelatihan ini diharapkan warga bisa secara mandiri mengontrol dan meningkatkan kualitas kesehatan masing-masing.
Penanganan bencana juga menjadi salah satu prioritas untuk dilaksanakan di kampung Cokrodirjan. Terletak di bantaran sungai Code, kampung Cokrodirjan cukup rentan dengan bencana banjir. Sebagai antisipasi maka telah dilaksanakan kegiatan simulasi tangguh bencana banjir kepada warga Cokrodirjan. Pada kegiatan ini juga diberikan pelatihan tentang penerapan pertolongan gawat darurat dan bantuan berupa alat pertolongan P3K, tandu, spalk.
Di bidang kebersihan lingkungan PPK Ormawa bersama warga telah menerapkan program pengelolaan sampah dengan konsep “bank sampah” Laiknya bank, dengan konsep ini warga bisa menabung dalam bentuk sampah kering atau plastik. Tabungan warga berupa sampah kering atau plastik, nilainya dihitung sesuai harga sampah yang ditabung. Kemudian dari sampah kering atau plastik yang terkumpul, warga diberikan pelatihan pengelolaan sampah untuk dijadikan bahan yang bernilai ekonomi seperti tas, dompet dan lain-lain. Untuk pengelolaan sampah basah, telah dibudidayakan pula maggot, Maggot merupakan jenis larva atau belatung dari lalat black solder fly yang berfungsi mengurai sampah menjadi tidak bebrbau. “Kami berupaya menerapkan konsep pengelolaan sampah agar tidak menimbulkan banjir atau polusi udara, yang berpotensi menimbulkan berbagai penyakit. Untuk itu PPK Ormawa telah mengadakan “bank sampah”. Pengembangan dari progran ini kami juga membudidayakan maggot, untuk mengurai sampah basah,” jelas dosen pembimbing PPK Ormawa STIKES Bethesda, Isnanto, S. Kep. MAN.
Kegiatan bidang lainya dengan mengembangkan potensi yang sudah ada yakni penanaman tanaman obat keluarga (toga), pelatihan pengemasan, pemasaran dan ijin produk. Dilaksanakan juga penanaman sayuran melalui program lorong sayur untuk ketahanan pangan, sekaligus upaya mewujudkan kampung hijau.
Menurut Isnanto program ini merupakan gagasan mahasiswa STIKES Bethesda didasari hasil kajian di lapangan tentang kondisi riel warga kampung Cokrodirjan. “Program ini digagas agar kegiatan kemahasiswaan STIKES Bethesda turut memberikan kontribusi terhadap peningkatan kualitas hidup masyarakat. Kami bersyukur, gagasan ini diparesiasi Kemendikbud Dikti yang telah memberikan dana hibah untuk mendukung terealisasinya program PPK Ormawa STIKES Bethesda di Cokrodirjan,” terangnya. (bas)