Stikesbethesda.ac.id—Laurencia Fajar adalah nama panjangnya. Teman-teman kampus biasa menyapanya dengan panggilan Lauren. Ia adalah mahasiswi program studi Fisioterapi STIKES Bethesda Yakkum angkatan 2022, Mahasiswi asal kabupaten Gunungkidul tersebut, sukses meraih prestasi membanggakan yang turut mengharumkan nama almamater. Ia dinobatkan sebagai juara kedua lomba national Physio Fun Competition yang diselenggarakan oleh Ikatan Fisioterapi Indonesia(IFI) Magetan dan Physsio Fun pada 16 Juli 2023.
Kompetisi dengan tema tentang gangguan muskuloskeletal terkait pekerjaan tersebut, diikuti puluhan mahasiswa/i dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia. Dilaksanakan secara daring atau via zoom, kompetisi ini menuntut kecakapan peserta baik secara lisan maupun tulisan untuk menjawab dan menganalisa pertanyaan juri terkait gangguan muskuloskeletal. Sebagai informasi muskuloskeletal tubuh dalam ilmu fisioterapi merupakan struktur yang mendukung anggota badan, leher dan punggung. Gangguan pada sistem ini disebut sebagai gangguan muskuloskeletal yang bisa mempengaruhi pada ligamen, otot, saraf, sendi dan tendon, dan tulang belakang. Pertanyaan dan persoalan seputar gangguan muskuloskeletal inilah yang ditujukan kepada peserta di setiap babak yang diikuti.
Setelah dilakukan seleksi pada babak pertama, kompetisi ini hanya meloloskan enam peserta ke babak kedua salah satunya Laurencia. Di babak kedua enam peserta kembali harus berkompetisi untuk menjawab lima pertanyaan wajib dan soal teka teki yang semuanya menyangkut tentang gangguan muskulokeletal. Laurencia bersama tiga peserta lainnya akhirnya dinyatakan lolos untuk mengikuti babak ketiga atau babak final. Babak final yang tinggal diikuti empat peserta, menyajikan pertanyaan analisis yang harus dijawab secara lisan. Ada 25 pertanyaan analisis yang sifatnya merupakan pertanyaan rebutan yang harus dijawab oleh para peserta. Melalui kompetisi di babak final ini, Laurencia akhirnya berhasil mendapatkan nilai terbaik kedua dan dinobatkan sebagai juara kedua.
Bagi Laurencia, kompetisi yang diikutinya telah memberikan pengalaman baru dan memberikan suntikan motivasi untuk lebih total mendalami ilmu fisioterapi. Terlebih menurutnya, saat ini belum banyak masyarakat yang memahami tentang bagaimana besarnya manfaat dan fungsi fisioterapi dalam memulihkan gangguan pada tubuh. “Dari kompetisi ini saya bisa banyak belajar tentang gangguan muskuloskeletal dan bagaiamana tentang intervensinya. Fisioterapi bagi saya sangat menarik untuk dipelajari, ilmu ini sangat diperlukan baik untuk mencegah terjadinya gangguan maupun memulihkan suatu gangguan pada tubuh,” jelas Laurencia. (bas)