Stikesbethesda.ac.id— Senat STIKES Bethesda YAKKUM Yogyakarta melantik 52 ners angkatan XVII yang diselenggarakan pada Kamis 18 Januari 2024 di Hotel New Saphir Yogyakarta. Ners terlantik terdiri dari mahasiswa program reguler sebanyak 37 lulusan dan program lintas jalur sebanyak 15 lulusan.
Pelantikan dilaksanakan dengan dihadiri sejumlah pejabat dari dinas dan instansi terkait, rohaniawan, wakil asosiasi profesi perawat AIPNI dan PPNI. Tokoh yang hadir diantaranya Kepala LLDIKTI V, Prof. Drh. Aris Junaidi. Ph. D, Kabid Dinkes DIY M Agus Priyanto, SKM., M. Kes., Ketua DPP PPNI DIY, Tri Prabowo, S. Kp. M. Sc., dan Pengurus YAKKUM Chrishanantya Tri Wardana, SE. M. Si.
Pelantikan ners angkatan XVII merupakan wujud komitmen STIKES Bethesda YAKKUM untuk terus berkarya membangun SDM anak bangsa, khususnya tenaga kesehatan perawat. Dari masa ke masa STIKES Bethesda berhasil meluluskan ners untuk memberikan kontribusinya dalam pembangunan di bidang kesehatan. Pelantikan ners menjadi momentum awal bagi setiap ners terlantik untuk mengabdikan diri mengemban profesi sebagai tenaga kesehatan. Lulusan ners angkatan XVII yang berasal dari program lintas jalur kembali akan menjalankan tugas pekerjaannya sebagai perawat di instansi pengirim atau tempat mereka bekerja sebelumnya. Sementara itu mayoritas lulusan ners dari program reguler telah diserap pangsa pasar sebagai perawat di beberapa rumah sakit.
Pelantikan ners sekaligus merupakan wujud kebhinekaan dan pemerataan pembangunan SDM untuk tenaga kesehatan di berbagai daerah. Ners yang telah dilantik Dewan Senat STIKES Bethesda YAKKUM merupakan putra-putri bangsa yang berasal dari berbaga pelosok negeri. Selain berasal dari Jawa, ners terlantik lainnya adalah putra-putri bangsa dari Papua, Poso, Sumatera Barat, sumatera Selatan, Lampung, Maluku, Kalimantan Utara dan Jambi. Banyaknya putra-putri daerah yang menempa ilmu atau melanjutkan studi di STIKES Bethesda YAKKUM diharapkan dapat mendorong pemerataan pembangunan tenaga kesehatan di Indonesia. Sebagaimana disampaikan Prof. Aris Junaidi, pertumbuhan jumlah ners saat ini diupayakan dan diharapkan pendistribusiannya bisa merata ke seluruh daerah di Indonesia.
“Kami harapkan dengan penambahan jumlah ners di Indonesia, saudara sekalian dapat memberikan kotribusi yang tidak biasa atau memberikan kontribusi nyata dalam bidang kesehatan. Artinya beranikan diri bagi saudara untuk dapat terjun ke daerah daerah terutama di luar Jawa, untuk dapat memberikan pelayanan prima kepada mereka yang masih mebutuhkan perawatan dan pelayanan kesehatan,” jelas terang Prof. Aris Junaidi dalam sambutannya.
Menurutnya, profesi ners merupakan profesi yang sampai saat ini masih menjadi unggulan daam mendorong pembangunan kesehatan. Hal ini bisa dilihat dari data kementerian kesehatan yang menunjukkan mayoritas jumlah tenaga kesehatan di Indonesia adalah ners atau perawat. Data Kemenkes per 4 Januari 2023 menyebutkan jumlah ners mencapai 524508 orang dari 1,26 juta jumlah tenaga kesehatan di Indonesia. Ini mengindikasikan jumlah ners di tahun 2024 akan terus bertambah. Penambahan jumlah ners ini diharapan bisa merata dalam pendistribusiannya, dan pare ners bisa memberikan kontribusi nyata melalui kebutuhan praktik mandiri yang terdiri dari berbagai aspek. (bas)