Stikesbethesda.ac.id— Sejumlah mahasiswa Australia dari Univiersity of Canberra menjalani pengalaman belajar di luar kampus di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta. Program kegiatan studi lapangan yang berlangsung pada tanggal 23-27 Juni 2024 tersebut, difasilitasi oleh Australian Consortium for in Country Indonesian Studies (ACICIS) bekerjasama dengan University of Canberra dan STIKES Bethesda YAKKUM.
Kegiatan studi di luar kampus mahasisswa Australia dikemas dengan tema “Join Collaboration International Maternal and Child Health in Indonesia Study Tour” (IMCHIST). Didampingi perwakilan ACICIS dan tim STIKES Bethesda YAKKUM, kegiatan belajar yang diikuti 10 mahasiswa dan 2 dosen University of Canberra, fokus pada penanganan kesehatan ibu dan anak balita di tataran masyarakat.
Rangkaian kegiatan studi yang diikuti mahasiswa Australia diantaranya melakukan kunjungan ke Pos Layanan Terpadu (Posyandu} Kelurahan Ngunut, Kecamatan Playen, Kabupaten Gunungkidul. Mahasiswa Australia mengunjungi Posyandu Ngunut dengan didampingi tim dosen STIKES Bethesda YAKKUM dan University of Canberra serta perwakilan dari ACICIS. Kedatangan mereka disambut oleh Kepala UPT Puskesmas Playen dr Emilia Arum Pratiwi dan seluruh kader posyandu, di Balai Kelurahan Ngunut pada Sabtu tanggal 25 Juni 2024.
Pertemuan ini dimanfaatkan mahasiswa Australia untuk menggali tentang model atau pola penanganan kesehatan balita di tingkat Posyandu. Mahasiswa Australia peserta IMCHIST, banyak belajar mengenai produk layanan yang diberikan posyandu dalam rangka pemantauan tumbuh kembang anak balita maupun kesehatan ibu hamil. Pada kesempatan tersebut peran dan fungsi posyandu dalam menangani kesehatan balita di tataran masyakat dijelaskan oleh dr Emilia Arum Pratiwi. Emilia Arum Pratiwi menjelaskan bahwa posyandu memiliki peran sangat penting dalam memantau tumbuh kembang anak balita. Program kerja posyandu menjadi alat bagi masyarakat maupun pemerintah untuk memantau dan menjaga kesehatan tumbuh kembang anak balita. Pemantauan terhadap tumbuh kembang anak bahkan dilakukan mulai sejak dini ketika anak masih ada dalam kandungan. Posyandu memiliki banyak program didalamnya seperti penimbangan berat badan, pengukuran tinggi badan yang dilakukan secara berkala. Selain itu ada pemantaun status imunisasi bahkan hingga pola asuh orangtua kepada anak balita. Didalam programya posyandu juga melakukan pemantauan kesehatan dan gizi untuk ibu hamil.
Selain mengunjungi posyandu Ngunut, pada hari sama mahasiswa Australia peserta IMCHIST juga melakukan kunjungan ke RS Bethesda Wonosari Gunungkidul. Sehari sebelumnya yakni pada Jumat 24 Mei 2024, mereka juga menjalani studi lapangan dengan melakukan kunjungan ke RS Bethesda Yogyakarta. Kesempatan ini dimanfaatkan mahasiswa Australia peserta IMCHIST untuk menggali mengenai sarana prasarana, fasilitas hingga layanan yang diberikan rumah sakit kepada pasien khususnya untuk anak dan ibu hamil Kegiatan studi lapangan mahasiswa Australia dilanjutkan pada hari terakhir dengan melakukan ke posyandu lansia Kelurahan Margomulyo pada Senin 27 Juni 2024.
Kegiatan studi di luar kampus di wilayah DIY, menurut dosen Canberra University, Kay Hodgkin, memberikan pengalaman dan wawasan baru yang menarik bagi mahasiswa Canberra University. Dari kegiatan ini mahasiswa Australia peserta IMCHIST bisa mengetahui banyak hal terkait perhatian pemerintah Indonesia dan kesadaran warga untuk bergotong royong menjaga kesehatan ibu dan anak balita. “Ini menarik. Solidaritas masyarakat disini sangat tinggi. Mereka sangat ramah dan suka bergotong royong. Bersama-sama masyarakat mau secara sukarela menjadi kader posyandu,” ungkap Kay Hodgkin seusai mendampingi mahasiswa Canberra University mengunjungi posyandu Ngunut.
Sementara itu disampaikan Ketua STIKES Bethesda YAKKUM, Nurlia Ikaningtyas, M. Kep. Ph.D, Ns., kerjasama dalam bentuk kegiatan studi di luar kampus antara ACICIS dan STIKES Bethesda YAKKUM memberikan banyak manfaat kepada semua pihak. Kegiatan ini tentunya telah memperkaya khasanah literasi dan wawasan mahasiswa Canberra University peserta IMCHIST terhadap sistem atau pola penanganan kesehatan ibu dan anak balita di tataran masyarakat DIY. Selain itu kegiatan ini juga memberikan pengalaman penting bagi mahasiswa STIKES Bethesda YAKKUM yang turut mendampingi mahasiswa Canberra University selama menjalani kegiatan studi di luar kampus. Proses dan out put kegiatan studi di luar kampus yang dijalani mahasiswa Canberra University, disampaikan Nurlia Ikaningtyas, diharapkan akan memberikan pemahaman positif terhadap kerjasama yang telah dibangun antara ACICIS dengan STIKES Bethesda YAKKUM. “STIKES Bethesda merasa senang dipercaya ACICIS menjadi mitra dan fasilitator selama mahasiswa Canberra University menjalani studi di luar kampus di wilayah DIY. Kepercayaan yang diberikan ACICIS, bagi kami merupakan sebuah nilai yang sangat berharga. Tentu STIKES Bethesda berupaya kegiatan studi di luar kampus ini, bisa memberikan pemahaman yang positif terhadap kerjasama yang terbangun antara ACICIS dan STIKES Bethesda,” jelas Nurlia Ikaningtyas. (bas)