Stikesbethesda.ac.id—Bertempat di The Rich Hotel Yogyakarta pada 16 Oktober 2024, STIKES Bethesda YAKKUM menyelenggarakan wisuda bagi lulusan ahli madya keperawatan, sarjana keperawatan, dan pelantikan lulusan profesi ners. Wisuda dan pelantikan ini diikuti 249 lulusan terdiri 199 lulusan sarjana keperawatan, 34 lulusan ahli madya keperawatan, dan 16 lulusan profesi ners.
Dilaksanakan secara offline dan online, acara wisuda dan pelantikan ners turut dihadiri sejumlah pejabat dari dinas dan instansi terkait. Diantaranya dari LLDIKTI Wilayah V, Dinas Kesehatan DIY, YAKKUM, PPNI, AIPNI, dan instansi pengirim lulusan. Setelah penyampaian laporan pendidikan oleh Ketua Bidang Akademik, Ns. Ethick Palupi, S. Kep. MNS., prosesi acara dilanjutkan dengan penyerahan ijazah kepada winisuda dan sertifikat ners kepada ners terlantik. Winisuda ahli madya keperawatan dan ners terlantik yang mayoritas telah mendapatkan pekerjaan, kemudian diambil sumpahnya oleh Ketua STIKES Bethesda YAKKUM, Nurlia Ikaningtyas, S. Kep. Ns., M. Kep. Sp. Kep. MB., Ph.D.NS. Sumpah ini akan menjadi pijakan dan roh pengabdian setiap perawat dalam melaksanakan tugas dan profesinya. Data akademik menyebutkan bahwa 88 persen lulusan ahli madya keperawatan dan ners terlantik telah terserap pangsa pasar sebagai tenaga kesehatan. Sementara sisanya kembali ke daerah untuk mengabdi di daerah asalnya. Sedangkan untuk lulusan sarjana keperawatan, mereka wajib melanjutkan studi ke jenjang profesi ners sebelum terjun ke dunia kerja.
Wisuda dan pelantikan ners STIKES Bethesda YAKKUM kembali menjadi cermin pemerataan pembangunan sumber daya tenaga kesehatan di Indonesia. Winisuda dan ners terlantik merupakan putra putri bangsa yang datang dari berbagai daerah. Diantaranya dari Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Papua, Bali dan NTT. Keberhasilan STIKES Bethesda meluluskan mahasiswanya sekaligus merupakan kontribusi dalam menjawab kebutuhan negara terhadap ketersediaan tenaga kesehatan khususnya perawat. Secara kualitas maupun kuantitas kehadiran tenaga kesehatan sangat dibutuhkan negara untuk meningkatkan pembangunan di bidang kesehatan.
Nurlia Ikaningtyas pada kesempatan tersebut menyampaikan bahwa tantangan yang dihadapi mahasiswa dalam proses studi memang memerlukan semangat dan kerja keras. Namun tantangan itu belum seberapa jika dibandingkan tantangan yang kelak akan dihadapi di dunia kerja. Untuk itu semangat terus belajar, semangat mengabdi dan melayani masyarakat harus sungguh-sungguh tertanam pada diri seorang perawat.
“Kita tidak bisa mendesain permasalahan di sekitar kita selalu sesuai dengan keinginan kita. Tapi justru permasalahan itu yang akan membuat anda menjadi kuat dan tangguh. Saya berharap alumni STIKES Bethesda mampu menjadi pribadi yang resilient dalam menghadapi berbagai tantangan. Jalani proses tugas dan profesi dengan segenap hati dan ketulusan,” jelas Nurlia Ikaningtyas untuk winisuda dan ners terlantik. (bas)