Stikesbethesda.ac.id— Sidang senat STIKES Bethesda Yakkum dipimpin Ketua Nurlia Ikaningtyas, M. Kep. Ph. D. Ns, menyelenggarakan pelantikan ners kepada 80 ners angkatan XV. Pelantikan ners angkatan XV STIKES Bethesda dilaksanakan di The Rich Hotel Yogyakarta pada Rabu 17 Mei 2023. Acara tersebut turut dihadiri sejumlah pejabat dari Dinas, Lembaga dan Instansi terkait.
Ners generasi terbaru STIKES Bethesda ini menjadi cermin keberhasilan STIKES Bethesda untuk terus berkontribusi mewujudkan pembangunan dan peningkatan kualitas tenaga kesehatan di seluruh wilayah nusantara. Ners terlantik merupakan putra-putri dari berbagai pelosok negeri yang siap mendedikasikan dirinya penjadi tenaga kesehatan. Mereka berasal dari berbagai pulau dan provinsi yang tersebar di Indonesia. Mulai dari Merauke Papua, Papua Barat, Maluku, Sulawesi, Kalimantan, Nusa Tenggara Timur, Bali, Jawa hingga Sumatera, semuanya terwakili oleh ners angkatan XV. Bahkan diantara ners terlantik ada pula yang berasal dari negara tetangga yakni Timor Leste. Pelantikan ners ini sekaligus menandai bahwa pendidikan di STIKES Bethesda telah turut membantu pemerintah dalam melakukan pemerataan pembangunan tenaga kesehatan di Indonesia.
Ners angkatan XV dilantik sarat dengan ilmu dan kompetensi yang memenuhi standar kualitas. Mereka meraih prestasi membanggakan dengan menorehkan kelulusan seratus persen pada uji kompetensi nasional. Sebagaimana diketahui uji kompetensi nasional yang diselenggarakan Kemendikbud Riset dan Teknologi, merupakan standarisasi dari pemerintah untuk menentukan kelulusan ners. Selain itu lulus uji kompetensi juga menjadi syarat untuk memperoleh surat tanda registrasi (STR) agar seorang ners mendapat legalitas melakukan praktik. Pada pelantikan ners ini tampil sebagai lulusan terbaik pertama adala Feliks Hendrik Jayanto Laoli dengan IPK 4,00. Lulusan terbaik kedua diraih Wayan Agus Wijane dengan IPK 3,97 dan lulusan terbaik ketiga diraih Titan Iswardani dengan IPK 3,95.
Mayoritas ners terlantik, terutama yang berasal dari luar pulau Jawa akan kembali bertugas di daerah asal sebagai abdi negara dan masyarakat di bidang kesehatan. Kehadiran mereka diharapkan bisa memainkan peran maksimal untuk meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Seperti disampaikan Kabid Jamkesos Dinas Kesehatan DIY, Dra. Henny Aprita Rahayuningsih, Apt, M. Si, kehadiran para ners terlantik diharapkan bisa menekan disparitas tenaga kesehatan di Indonesia. Diakui Aprita bahwa saat ini masih terjadi disparitas tenaga kesehatan di beberapa daerah terutama di luar pulau Jawa. “Sumber daya bidang kesehatan masih terjadi disparitas di beberapa daerah terutama di luar pulau Jawa. Di pulau Jawa mungkin banyak tersedia tenaga kesehatan dengan berbagai profesi. Tapi di luar Jawa masih banyak daerah yang kekurangan tenaga kesehatan. Peningkatan kapasitas tenaga kesehatan sangat diperlukan, sehingga disparitas antar tenaga kesehatan nantinya bisa ditekan,” jelas Aprita. Dengan peningkatan kapasitas tenaga kesehatan diharapkan masyarakat di semua daerah bisa mendapatkan pelayanan kesehatan yang terbaik. Tenaga kesehatan di semua daerah diharapakan bisa menerapkan kompetensi pelayanan yang sama dan kualitas pelayanan kesehatan dengan standart yang sama.
Sementara itu Kepala LLDikti Wilayah V Prof Drh. Aris Junaidi, Ph. D, menyampaikan apresiasinya baik kepada ners terlantik maupun kepada institusi STIKES Bethesda atas keberhasilannya meluluskan seratus persen ners angkatan XV. Perjuangan untuk menjadi seorang ners, menurut Aris Junaidi merupakan perjuangan yang tidak mudah. Ada proses pendidikan berjenjang yang harus diselesaikan oleh setiap calon ners. Perjuangan itu perlu effort besar mulai dari tingkat sarjana kemudian melanjutkan profesi ners dan harus lulus uji kompetensi. Dan keberhasilan STIKES Bethesda meluluskan seratus persen ners angkatan XV pada uji kompetensi, menurutnya merupakan prestasi yang membanggakan. “Ini artinya bahwa STIKES Bethesda Yakkum telah melaksanakan proses pendidikan yang luar biasa. Semua ter-standart sehingga UKNI-nya (Uji Kompetensi Ners Indonesia) bisa lulus seratus persen,” terang Aris Junaidi.
Dalam nawa cita, lanjut Aris, pemerintah telah menerapkan visi besar untuk mencapai Indonesia yang lebih maju dan berkeadilan. Salah satu pilar penting dalam nawa cita adalah kesehatan, dan peran ners sangat penting untuk mewujudkan visi pada pilar tersebut. Karenanya diharapkan para ners terlantik kelak selalu memiliki semnagat dalam mengembanan tugas dan tanggung jawabnya sebagai tenaga kesehatan. Apalagi ke depan bidang kesehatan akan berhadapan dengan perkembangan peradaban dan teknologi yang menuntut inovasi dan pengembangan dalam pelayanan kesehatan. (bas)