Stikesbethesda.ac.id–Dua topik berkaitan dengan dunia usaha yang diangkat mahasiswa STIKES Bethesda, berhasil memenangkan lomba pelatihan karya tulis ilmiah bidang kewirausahaan tingkat mahasiswa se-DIY yang diadakan Disperindagkoptan DIY, tanggal 11 November 2016. “Ekstrak Buah Ciplukan Sebagai Obat Anti Diabetes” karya Petrus Sugiarta dan “Kripik Sukun Yang Kaya Manfaat” karya Sabrinus Pamros Jantoko, dinobatkan juri keluar sebagai juara II dan harapan I. Karya ilmiah keduanya berhasil mengeliminasi puluhan karya mahasiswa lain yang mewakili berbagai perguruan tinggi di Yogyakarta.
Topik dan pendalaman materi yang disajikan kedua mahasiswa tersebut, dinilai memiliki value yang berbobot. Dari sisi kewirausahaan, karya ilmiah mereka dinilai mampu menumbuhkan kreatifitas dalam dunia usaha. Secara keekonomian, usaha ekstrak buah ciplukan dan kripik sukun juga menjanjikan keuntungan. Peluang untuk merealisasikan usaha ini sangat terbuka, mengingat ketersediaan buah ciplukan dan sukun relatif mudah didapatkan. Apalagi untuk buah ciplukan yang biasanya tumbuh liar di area persawahan. Sayang belum banyak orang menyadari manfaat ciplukan untuk kesehatan. Melalui karyanya, kedua mahasiswa ini memaparkan pula pentingnya kasiat ciplukan dan sukun untuk menjaga kesehatan. Kecakapan saat mempresentasikan materi, menjadi tolok ukur tersendiri bagi juri untuk menobatkan keduanya sebagai pemenang.
Sebagaimana dikatakan Ketua III Bidang Kemahasiswaan, Priyani Haryanti, S. Kep, Ns. M.Kep., STIKES Bethesda menaruh respek atas keberhasilan Petrus dan Sabrinus. Keduanya telah membuktikan bahwa mahasiswa STIKES Bethesda memiliki intelektualitas yang pantas diapresiasi. “Tim juri tentu memiliki parameter yang sistematis dan terukur untuk menilai karya ilmiah setiap peserta. Prestasi Petrus dan Sabrinus membuktikan mereka mampu berkarya di bidang intelektual. Keduanya kami nilai sudah ikut berperan mengangkat nama institusi kampus,” tegas Priyani.
Dorongan moril kepada mahasiswa dalam mengembangkan diri melalui karya-karya yang positif, dituturkan Priyani sangat penting untuk selalu mendapat perhatian. Dalam berbagai kesempatan, kampus senantiasa memberi ruang bagi mahasiswa yang ingin mengskeplorasi kemampuanya. Bukan hanya di bidang intelektual, melainkan di semua bidang yang memberikan dinamika positif terhadap kegiatan mahasiswa. “Kami ingin mahasiswa memiliki kegiatan yang lebih dinamis, tentu dinamis dalam konotasi positif. Mahasiswa kami dorong dan kami sediakan wahana agar mampu menggali dan mempresentasikan kelebihannya. Kelebihan tidak bermakna apapun kalau tidak diwujudnyatakan,” tegasnya. (bas)