Stikesbethesda.ac.id—Memaknai ulang tahun Ikatan Fisioterapi Indonesia (IFI) yang ke-55, STIKES Bethesda YAKKUM bekerja sama dengan IFI Yogyakarta, menyelenggarakan seminar dan workshop fisioterapi yang diikuti fisioterapis dari berbagai daerah di Indonesia. Kegiatan tersebut dilaksanakan selama dua hari yakni pada 17-18 Juni 2023 di Kampus STIKES Bethesda.
Mengangkat kajian tentang “Dinamic Functional Integration (Neuro-Myofascial-Skeletal} in Stability and Movement”, seminar dan workshop ini mendatangkan pembicara sekaligus instruktur yang expert di bidang fisioterapi, Wisnu Prasetyo Adhi, SST. FT., FTr. Ia adalah pendiri yayasan Inphysio Indonesia dan merupakan instruktur five core movement dengan sertifikat DNS level A dan B.
Materi kajian yang dipaparkan Wisnu Prasetyo, diikuti dan dikaji oleh seratus peserta seminar dan workshop. Mereka yang mengikuti kajian ini adalah para fisioterapis yang bekerja di berbagai instansi kesehatan maupun institusi pendidikan. Selain berasal dari berbagai kota di Jawa, ada pula peserta yang datang dari luar Jawa yakni Kalimantan Selatan.
Dari materi yang dikaji ada poin penting yang menjadi tujuan untuk diperkenalkan kepada para fisioterapis. Poin penting tersebut adalah pengenalan konsep baru kepada fisioterapis perihal penanganan kesehatan tentang neurologi dalam ilmu fisoterapi.. Konsep baru tersebut mengenalkan sekaligus menekankan bahwa fisioterapi dapat memberikan pemulihan yang tepat sasaran, progresnya nyata, dan hasilnya juga dapat dirasakan pada saat itu juga.
Disampaikan ketua panitia Gian Lisuari Adityasiwi, SST. Ftr., M. Fis, kegiatan seminar dan workshop ini diselenggarakan sebagai satu upaya pengembangan di bidang ilmu fisioterapi. Salah satu tujuannya agar fisioterapis di Indonesia semakin menguasai ilmu dan fungsi fisioterapi khususnya tentang neurologi. “Kegiatan ini diselenggarakan untuk mewujudkan program kerja IFI Yogyakarta. Di bidang pendidikan, penelitian dan pengembangan, IFI punya program kerja salah satunya mengadakan update ilmu fisioterapi tentang neurologi,” jelas Gain Lisuari. (bas)